Manfaat Lada Hitam Untuk Penyakit Vitiligo

Jika selama ini  yang diketahui bahwa lada hitam sebatas sebagai salah satu bumbu rempah yang bisa membuat masakan menjadi semakin sedap saja, kini ada penemuan terbaru yang mengungkap manfaat lada hitam untuk penyakit vertigo yang luar biasa.

Vertigo sendiri dalam medis dikenal sebagai sebuah kondisi yang mana sebagian permukaan kulit kehilangan pigmen normalnya. Sehingga kondisi ini memicu permukaan kulit tampak menjadi lebih putih. Nah, pengobatan penyakit vertigo secara alami ini bisa dilakukan menggunakan  lada hitam.

Sesuai dengan yang telah disebutkan dalam British Journal of Dermatology bahwa para peneliti dari King’s College London telah berhasil menemukan manfaat dari piperin. Piperin ini juga yang menyebabkan lada hitam memiliki rasa yang pedas dan gurih. Manfaat lada hitam untuk penyakit vitiligo ini berasal dari Piperin yang mampu merangsang pigmentasi kulit.

Vertigo dalam dunia medis masuk dalam jenis penyakit yang prevalensinya lumayan besar karena dapat menyerang satu orang diantara 100 orang yang ada. Cara para dokter dalam menangani penyakit ini biasanya menggunakan kortikosteroid dengan mengoleskannya di permukaan kulit. Cara penanganan lainnya adalah dengan menggunakan teknik fototerapi yang memanfaatkan radiasi dari Sinar UV guna mengembalikan pigmen kulit.

Akan tetapi, penggunaan kedua metode diatas ternyata tingkat keberhasilannya masih rendah. Bahkan menurut sebuah penelitian, kurang dari seperempat jumlah pasien yang memberikan respon positif pada penggunaan kortikosteroid. Di sisi lain, untuk penggunaan radiasi UV dalam jangka panjang bisa beresiko terkena kanker kulit.

Maka dari itu manfaat lada hitam untuk penyakit vitiligo ini diharapkan mampu meningkatkan tingkat keberhasilan penyembuhan vitiligo. Meski penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas King ini baru dilakukan pada tikus belum langsung ke manusia.

Tim peneliti mengolesi kulit tikus menggunakan piperin yang ada di dalam lada hitam. Pengujian ini juga diikuti dengan pengujian menggunakan radiasi UV dan tanpa UV guna melihat perbedaannya.

Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa kulit tikus yang diolesi dengan piperin dan tanpa menggunakan radiasi UV pigmentasi kulitnya amat baik. Yakni kulit bisa berubah menjadi warna cokelat terang hanya dalam jangka waktu kurang lebih enam minggu.

Sedangkan piperin yang diikuti dengan penyinaran radiasi UV merubah kulit menjadi lebih gelap lagi. Efek ini bisa dilihat dalam waktu yang lebih pendek dibanding hanya memanfaatkan radiasi UV saja. Efeknya juga bisa berlangsung lebih lama.

Adanya kombinasi menggunakan piperin juga membuat pigmentasi kulit menjadi lebih merata. Pasalnya piperin mampu merangsang sel-sel pigmen kulit yang biasa disebut melanosit untuk diproduksi. Itu artinya pengkombinasian antara piperin dan radiasi UV bisa membuat hasil pigmentasi kulit menjadi lebih baik.

Semoga dengan adanya penemuan terbaru mengenai manfaat lada hitam untuk penyakit vitiligo semacam ini dapat membawa kearah yang lebih baik. Terutama dalam hal pengembangan serta pengobatan dengan hasil yang memuaskan. Tidak hanya itu, kebutuhan akan penggunaan radiasi UV juga diharapkan bisa menurun agar bisa menekan resiko terkena kanker kulit.

Baca juga:

Originally posted 2020-07-10 09:22:00.